Monday, September 28, 2015

Proses Belajar Konsumen

Mata Kuliah Perilaku Konsumen


Jumat, 25 September 2015 kuliah pertemuan ke empat ini membahas tentang Proses Belajar Konsumen. Proses belajar konsumen adalah sebuah proses dimana seseorang memperoleh pengetahuan dan pengalaman pembelian dan konsumsi yang akan ia terapkan pada perilaku yang terkait pada masa datang. Bahwa belajar merupakan suatu proses unntuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman sehingga akan mengakibatkan perubahan sikap dan perilaku yang relatif permanen. Adapun hal yang penting dari belajar yaitu pertama, suatu proses yang berkelanjutan. Kedua, pengalaman memainkan peranan dalam proses belajar. Ketiga, terminologi belajar memiliki makna yang luas. Ada empat unsur yang mendorong proses belajar tersebut menurut Schiffman dan Kanuk, 2010 yaitu:

  1. Motivation, adanya dorongan dari dalam diri konsumen dan muncul karena adanya kebutuhan.
  2. Isyarat (Cues), stimulus yang mengarahkan motivasi tersebut. Isyarat akan mempengaruhi cara konsumen bereaksi terhadap suatu motivasi. Iklan, kemasan produk, dan harga adalah stimulus atau isyarat yang akan mempengaruhi konsumen untuk memenuhi kebutuhannya.
  3. Respons, reaksi konsumen terhadap isyarat.
  4. Pendorong atau Penguatan (Reinforcement), sesuatu yang meningkatkan kecenderungan seorang konsumen untuk berperilaku pada masa datang karena adanya isyarat atau stimulus.
Proses belajar dibagi menjadi 2 kategori:
  • Proses Belajar Kognitif
Proses belajar kognitif adalah proses belajar yang dicirikan oleh adanya perubahan pengetahuan, yang menekankan kepada proses mental konsumen untuk mempelajari informasi. Proses belajar tersebut membahas bagaimana informasi ditransper dan disimpan di memori jangka panjang (Engel, Blackwell, dan Miniard, 1995).
  • Proses Belajar Perilaku 
Proses belajar perilaku adalah proses belajar yang terjadi ketika konsumen bereaksi terhadap lingkungannya atau stimulus luar. Mowen dan Minor (1998, hal. 130) proses belajar perilaku adalah proses dimana pengalaman dengan lingkungan akan menyebabkan perubahan perilaku yang relatif permanen.

Proses belajar perilaku terbagi menjadi proses belajar classical conditioning, proses belajar operant conditioning, dan proses belajar social learning atau observational learning.
  • Proses belajar classical conditioning
Suatu teori yang mengutarakan bahwa makhluk hidup, baik manusia maupun binatang adalah makhluk pasif yang bisa diajarkan perilaku tertentu melalui pengulangan. Contohnya adalah pada percobaan Pavlov yaitu antara hewan anjing, bell, dan daging makanannya. Aplikasi proses belajar classical conditioning dalam pemasaran yaitu ada tiga konsep, pengulangan (repetition), generalisasi stimulus (stimulus generalization), dan diskriminasi stimulus (stimulus disctimination).
  • Proses belajar operant conditioning
Proses belajar yang terjadi pada diri konsumen akibat konsumen menerima imbalan yang positif ataupun negatif  (reward) karena mengkonsumsi suatu produk sebelumnya. Operant conditioning memiliki empat konsep penting, yang pertama adalah penguat (reinforcer), yaitu suatu yangsangan yang meningkatkan peluang seseorang untuk mengulangi perilaku yang pernah dilakukannya. Reinforcer terdiri dari  positive reinforcement dan negative reinforcement. Konsep kedua adalah hukuman. Ketiga adalah kepunahan, dan yang ke empat adalah shaping
  • Proses belajar observational learning
Proses belajar yang dilakukan konsumen ketika ia mengamati tindakan ataupun perilaku orang lain dan konsekuensi dari perilaku tersebut. Peter dan Olson, 2010 menyebutkan ada 3 penggunaan pada social learning dalam strategi pemasaran yaitu:
  1. Mengembangkan respons baru, digunakan untuk memperkenalkan berbagai penggunaan produk-produk baru yang selama ini belum terpikirkan oleh konsumen.
  2. Mencegah respons yang tidak dikehendaki
  3. Memfasilitasi respons. 

Sunday, September 20, 2015

Kepribadian

Kuliah Perilaku Konsumen
Jumat, 18 September 2015

Pada pertemuan kuliah hari ini di minggu ketiga membahas tentang "Kepribadian".
Memahami kepribadian konsumen adalah penting bagi pemasar karena kepribadian bisa terkait dengan perilaku konsumen. 

"Personality, which refers to a person's unique psychological makeup and how it consistently influences the way a person respond to his/her environment" (Solomon, 2009).

Bahwa kepribadian berkaitan dengan adanya perbedaan karakteristik yang paling dalam pada diri manusia, perbedaan karakteristik tersebut menggambarkan ciri unik dari masing-masing individu.

Karakteristik Kepribadian:

a. Kepribadian Menggambarkan Perbedaan Individu
    Menunjukan karakteristik yang terdalam pada diri manusia, yang merupakan gabungan dari banyak faktor yang unik.
b. Kepribadian Menunjukkan Konsistensi dan Berlangsung Lama
      Karakteristik individu telah terbentuk sejak masa kecil dan telah mempengaruhi perilaku individu tersebut secara konsisten dalam waktu yang relatif lama. Kepribadian cenderung bersifat permanen dan sulit berubah.
c. Kepribadian Dapat Berubah
    Kepribadian bersifat permanen dan konsisten, namun bukan berarti bisa berubah. Situasi bisa menyebabkan seseorang mengubah kepribadiaanya. Seorang anak yang tumbuh menjadi usia dewasa mungkin akan memiliki sifat yang berbeda dengan kriteria ketika masih kecil. 

Teori Kepribadian:
1. Teori Kapribadian Freud
Teori ini menyatakan bahwa kebutuhan yang tidak disadari (unconscious needs) atau dorongan dari dalam diri manusia (drive), seperti dorongan seks dan kebutuhan biologis adalah inti dari motivasi dan kepribadian manusia. Menurut Freud, kepribadian manusia terdiri dari atas tiga unsur yang saling berinteraksi, yaitu Id, Ego, dan Superego.
.
  • Id, adalah aspek biologis dalam diri manusia yang ada sejak lahir, yang munculnya kebutuhan fisiologis seperti rasa lapar, haus, dan nafsu seks. Unsur Id akan memerlukan prinsip kepuasan (pleasure principle atau immediate satisfaction).
  • Ego, merupakan unsur yang bisa disadari dan dikontrol oleh manusia. Berfungsi menjadi penengah antara Id dan Superego. Ego berusaha menyeimbangkan apa yang ingin dipenuhi oleh Id dan apa yang dituntut oleh Superego agar sesuai dengan norma sosial. Ego bekerja dengan prinsip realitas, yaitu ia berusaha agar manusia dapat memenuhi kebutuhan fisiologisnya tetapi sesuai dengan aturan yang baik dan buruk menurut masyarakat.
  • Superego, merupakan aspek psikologis pada diri manusia yang menggambarkan sifat manusia untuk tunduk dan patuh kepada norma-norma sosial, etika, dan nilai-nilai masyarakat. Superego adalah kecenderungan manusia yang selalu ingin berbuat baik sesuai norma dan etika. Superego sebagai unsur yang berfungsi untuk mengurangi atau menekan nafsu biologis (Id).
2. Teori Freud dan Pemasaran
Bagaimana para pemasar menggunakan teori kepribadian Freud dalam komunikasi pemasaran? Secara naluriah, laki-laki menyukai wanita begitupun sebaliknya. Inilah unsur Id dari laki-laki maupun wanita. Laki-laki menyukai kecantikan dari seorang wanita. Prinsip dasar tersebut sering digunakan oleh pemasar denga menggunakan selebritis, model, maupun artis sebagai bintang iklan.

3. Teori Non-Freud (Teori Sosial Psikologi)
Teori ini merupakan kombinasi dari sosial dan psikologi. Teori ini menekankan bahwa manusia berusaha untuk memenuhi apa yang dibutuhkan masyarakat dan masyarakat membantu individu dalam memenuhi kebutuhan dan tujuannya. Teori tersebut juga menyatakan bahwa hubungan sosial adalah faktor dominan dalam pembentukan dan pengembangan kepribadian manusia.

4. Teori Ciri (Trait Theory)
Teori tersebut menggunakan pendekatan kuantitatif dalam mengukur kepribadian konsumen. Teori ciri mengklasifikasikan manusia ke dalam karakteristik, sifat, atau cirinya yang paling menonjol. Ciri adalah karakteristik yang khusus.

Psikografik
Suatu instrumen untuk mengukur gaya hidup , yang memberikan pengukuran kuantitatif dan bisa dipakai untuk menganalisis data yang sangat besar. Biasanya dipakai untuk melihat segmen pasar. 

Adapun hasil diskusi dari materi kepribadian tersebut,,
Pertanyaan
  1. Tuliskan 3 definisi kepribadian?
  2. Tuliskan definisi kepribadian menurut Ujang Sumarwan 2014?
  3. Tuliskan karakteristik dari kepribadian dan jelaskan masing – masing karakteristik tersebut?
  4. Jelaskan teori kepribadian Freud? 
  5. Jelaskan bagaimana aplikasi teori kepribadian Freud dalam pemasaran?
  6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teori Neo Freud ( Teori Sosial Psikologi )?
  7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teori Cri dan tulislah daftar ciri dari kepribadian Cattel ?
  8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan gaya hidup dan apa kaitannya dengan kepribadian ?
  9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Psikografis ?
  10. Jelaskan bagaimana mengukur kepribadian ?
  11. Jelaskan apa yang dimaksud dengan inventory Psikografis VALS ?
  12. Jelaskan hubungan kepribadian dengan perilaku konsumen ?
  13. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kepribadian ciri inovatif konsumen?
  14. Jelaskan apa yang dimaksud dengan dogmatisme dan karakter sosial?
  15. Jelaskan bagaimana pemasar menggunakan konsep kepribadian dan gaya hidup dalam  memasarkan promosi?
  16. Jelaskan bagaimana pendidik konsumen menggunakan konsep kepribadian dan gaya hidup dalam mengubah kebiasaan dan budaya buruk?
Jawaban 
  1. Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard, 1995 : consumer studies, personality is defined as consistent responses to environmental stimuli. Menurut Solomon, 2009 : Personality, which refers to a person's unique psychological makeup and how it consistently influences the way a person responds to his/her environment. Menurut Schiffman and Kanuk, 2010 : personality be defined as those inner psychological characteristics that both determine and reflect how a person responds to his/her environment
  2. Menurut Ujang Sumarwan Kepribadian berkaitan dengan adannya perbedaan karakteristik yang paling dalam pada diri (inner psychological characteristic). Ada beberapa karakteristik kepribadian, pertama kepribadian menggambarkan perbedaan individu, yang kedua kepribadian menunjukan konsistensi dan berlangsung lama, dan karakteristik yang terakhir bahwa kepribadian dapat berubah.
  3. Terdapat 3 Karakteristik Kepribadian :                                                                                           a. Kepribadian menggambarkan individu: Kepribadian menunjukkan karakteristik yang terdalam pada diri manusia. Kepribadian yang berbeda bisa diamati dengan perilakunya yang berbeda antar satu dan lainnya.                                                                                                     b. Kepribadian menunjukkan konsistensi dan berlangsung lama: Karakteristik individu terbentuk sejak masa kecil dan mempengaruhi perilaku individu secara konsisten dalam waktu relatif lama sehingga bersifat permanen dan sulit berubah.                                                           c. Kepribadian dapat berubah: Kepribadian bersifat permanen dan konsisten namun bukan berarti tidak bisa berubah. Situasi bisa menyebabkan seseorang mengubah kepribadiannya.
  4. Menurut freud kepribadian manusia terdiri atas 3 unsur yaitu id, superego, dan ego. Id adalah aspek biologis dalam diri manusia  sejak lahir, yang mendorong munculnya kebutuhan fisiologis. Superego adalah aspek psikologis pada diri manusia yang menggambarkan manusia untuk tunduk dan patuh pada norma-norma sosial etika dan masyarakat. Ego adalah penengah antara id dan superego. Ego bekerja dengan prinsip realitas yaitu berusaha agar manusia dapat memenuhi kebutuhan fisiologis tetapi sesuai aturan.
  5. Aplikasi dari teori kepribadian Freud berdasarkan pada ketertarikan naluriah antara pria dan wanita serta sebaliknya. Laki-laki menyukai kecantikan, dan prinsip tersebut digunakan oleh pemasar dengan menggunakan selebriti atau model iklan, bahkan pemasar menggunakan wanita dengan memakai pakaian minim agar menarik minat konsumen kepada iklan produknya. Hal ini dikarenakan, pemasar menonjolkan unsur seksual dari wanita maupun laki laki dalam iklan tersebut, dengan harapan bahwa konsumen secara naluriah akan menyukai iklan yang berisi gambar gambar wanita atau laki laki yang diperlihatkan pada iklan tersebut.
  6. Teori Neo-Freud (Teori Sosial Psikologi) merupakan teori yang mengkombinasikan aspek sosial dan aspek psikologi. Teori ini menekankan kepada sikap manusia yang berusaha memenuhi tujuan dan  kebutuhannya. Manusia berusaha untuk memenuhi apa yang dibutuhkan masyarakat dan masyarakat membantu individu dalam memenuhi kebutuhan dan tujuannya.
  7. Teori Ciri adalah teori yang mengklasifikasikan manusia kedalam karakteristik atau sifat atau cirinya yang paling menonjol
Ciri Kepribadian dari Cattel
1
Pendiam ( Reserved ) vs Ramah (outgoing)
9
Percaya (trusting) vs Curiga (suspicious)
2
Bodoh ( Dull) vs Cerdas ( Bright )
10
Praktis (Practical) vs Abstrak (Imaginative)
3
Labil ( Unstable ) vs Stabil ( Stable )
11
Unpretentious vs  Polished
4
Penurut ( Docle ) vs Agresif ( Aggressive )
12
Self-assured vs self-reproaching
5
Serius ( Serious ) vs Santai ( Happy-go-lucky)
13
Conservative vs experimenting
6
Expedient vs consientious
14
Group-dependent vs self-sufficient
7
Pemalu (Shy) vs Mudah Bergaul ( uninhibited)
15
Undisciplined vs controlled
8
Teguh (Tough-minded) vs Lemah (Tender-minded)
16
Relaxed vs tense
88. Gaya hidup lebih menggambarkan perilaku seseorang, yaitu bagaimana ia hidup, menggunakan uangnya, dan memanfaatkan waktu yang dimilikinya. Gaya hidup berbeda dengan kepribadian. Kepribadian lebih menggambarkan karakteristik terdalam yang ada pada diri manusia. Walaupun kedua konsep tersebut berbeda, namun gaya hidup dan kepribadian saling berhubungan. Kepribadian merefleksikan karakteristik internal dari konsumen, gaya hidup menggambarkan manifestasi eksternal dari karakteristik tersebut, yaitu perilaku seseorang
99. Psikografik adalah suatu instrumen untuk mengukur gaya hidup, yang memberikan pengukuran kuantitatif dan bisa dipakai untuk menganalisis data yang sangat besar. Psikografik analisis biasanya dipakai untuk melihat segmen pasar. Psikografik juga adalah pengukuran kuantitatif gaya hidup, kepribadian dan demografi konsumen. 
  10. instrumen untuk mengukur ciri kepribadian terdiri atas 3 ciri : sosial, santai, dan kontrol diri. Untuk mengukur kepribadian dapat mengisi kuisioner seprti berikut :
#. Pilih angka sebagai berikut
(1 = Tidak stuju , 2 = netral 3 = stuju)

A.      sosial
1.       Saya selalu senang untuk berkumpul dengan teman-teman dan saudara – saudara saya.
2.       Saya menganggap diri saya sangat social, mudah bergaul.
3.       Saya sangat mudah untuk bergaul dengan orang – orang pada pertemuan sosial .
4.       Ketika saya bersama sebuah kelompok kecil saya biasanya ada dibelakang dan membiarkan orang lain yang banyak bicara
5.       Saya menganggap memiliki sedikit teman dibandingkan kebanyakan orang – orang
6.       Saya menggangap sebagai orang yang sangat bermanfaat

B.      Santai
7.       Saya akan tegang ketika memikirkan banyak hal yang akan saya hadapi
8.       Jika berpikir kebelakang kadang kadang sangat menyakitkan saya.
9.       Saya ingin mengetahui bagaimana bisa santai
10.   Saya mengabaikan dari masalah krisis atau kesulitan yang saya hadapi.

C.      Kontrol Diri
11.   Kadang kadang saya merasa tidak cukup bisa mengontol tentang arah hidup saya.
12.   Kadang kadang saya merasa memiliki sedikit pengaruh terhadap apa yang terjadi pada diri saya
13.   Apa yang terjadi pada diri saya adalah hasil perbuatan saya sendiri
14.   Sukses adalah hasil kerja keras seseorang, tidak ada kaitannya dengan keberutungan
15.   Memperoleh pekerjaan baik sangat tergantung kepada anda ketika berada pada tempat yang tepat dan saat yang tepat.

111.  Seorang pakar yang bernama Arnold Mitchell dari The Standford Research Institute (SRI) International di California mengembangkan suatu konsep yang disebut sebagai The Value and Lifestyles System (VALS), yang mengklasifikasikan gaya hidup orang Amerika. Konsep VALS adalah instrumen untuk menidentifikasi nilai dan gaya hidup konsumen Amerika berdasarkan kepada bagaimana konsumen menyetujui atau tidak setuju dengan berbagai isu sosial, yang kemudia dikenal sebagai VALS. Menurut Mowen dan Minor (1998), VALS telah digunakan oleh berbagai perusahaan selama bertahun-tahun untuk melakukan segmentasi pasar, dan dipakai sebagai acuan untuk mengembangkan konsep iklan dan strategi produk.
Berikut ada ada 8 segmen dalam VALS dan cirinya:
a. Actualizer: konsumen yang sukses, aktif,  memperhatikan,  memiliki kepercayaan dan harga diri yang tinggi.

b. Fulfilleds: dewasa, bertanggung jawab, profesional dan berpendidikan baik, memiliki pendapatan yang tinggi, sangat terbuka terhadap ide-ide baru dan perubahan sosial.

c. Believers: pendapatan relatif kecil, konservatif, lebih menyukai produk Barat dan merek yang ternama.

d. Achievers: memilikin pendapatan yang tinggi dan berorientasi status, menyukai produk-produk yang terkenal

e. Strivers: memiliki pendapatan rendah dan berorientasi status, memiliki sumber daya ekonomi yang kecil. Bagi mereka bergaya itu penting.

f. Experiencers: memiliki pendapatan tinggi dan berorientasi tindakan, memiliki banyak tenaga, aktif dalam kegiatan sosial maupun olahraga, menyukai produk yang baru.

g. Makers:  memiliki pendapatan rendah dan berorientasi tindakan, senang bersama keluarga, menyukai pekerjaan dan reaksi alam

h. Strugglers: memiliki pendapatan yang paling rendah, loyal terhadap suatu merek.

  12.  para pemasar berusaha mengetahui kepribadian konsumen dan pengaruh nya terhadap prilaku konsumen. pemahaman tersebut sangat penting agar pemasar dapat merancang komunikasi yang sesuai dengan sasaran konsumen yang di tuju. Pemasaran mengharapkan konsumen menilai produk atau jasa sebagai sesuatu yang cocok bagi kepribadiannya sehingga mereka menyukai membeli dan menggunakan produk tersebut.

  13.   Kepribadian ciri inovatif konsumen menggambarka tingkat penerimaan konsumen terhadap produk-produk atau jasa baru. Pemasar ingin mengetahui bagaimana produk-produk baru bisa diterima oleh konsumen. konsumen memiliki perbedaan dalam derajat keinginannya untuk mencoba hal-hal yang baru.

  14.   -Dogmatisme adalah sebuah kepribadian ciri yang mengukur tingkat kekakuan seseorang dalam menerima segala sesuatu yang tidak dikenal atau menerima informasi yang bertentangan dengan kepercayaan yang dimiliki.
-Karakter Sosial adalah salah satu kepribadian ciri lainnya. Kepribadian ciri karakter sosial akan mengidentifikasi dan membagi individu ke dalam berbagai jenis sosial budaya yang berbeda.

  15.  Konsep kepribadian konsumen penting bagi pemasar karena kepribadian individu bisa terkait dengan perilaku individu dalam melakukan suatu konsumsi. Perbedaan dalam kepribadian konsumen akan mempengaruhi perilakunya dalam memilih atau membeli produk, karena konsumen akan membeli barang sesuai dengan kepribadiannya sehingga dengan mengetahui kepribadian konsumen dapat menjadikan pemasar melakukan pemangsaan pasar. Sama halnya dengan gaya hidup, gaya hidup mencerminkan pola konsumsi yang menggambarkan pilihan seseorang dalam menggunakan waktu dan uang. Perubahan gaya hidup akan mengubah pola konsumsi seseorang. Sehingga dengan mengetahui gaya hidup konsumen akan membuat pemasar mengetahui pangsa pasar produknya. Jika pemasar sudah mengetahui pangsa pasar dari produknya maka pemasar akan dengan mudah memasarkan produknya karena sesuai dengan permintaan pasar.
 16.   Melakukan pendekatan kuantitatif dimana ia mencoba mengidentifikasi dan mengelompokan konsumen kedalam ciri atau sifat-sifat yang bersamaan pendidik menggunakan konsep kepribadian untuk mengkomunikasikan hal hal positif sehingga memiliki positioning sesuai dengan kepribadian konsumen yang di tuju. Dan dengan gaya hidup yang konsisten dari pendidik kebiasaan buruk seseorang pun dapat pelan pelan berubah karena dia melihat pendidik yang memiliki gaya hdup yang baik dan konsisten terhadap apa yang dilakukannya.



Friday, September 11, 2015

Kuliah Perilaku Konsumen

PERILAKU KONSUMEN


IRMA SURYANI


Departemen Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan [www.ekonomi.fem.ipb.ac.id]

Fakultas Ekonomi dan Manajemen [www.fem.ipb.ac.id]

Institut Pertanian Bogor [www.ipb.ac.id


Kuliah Perilaku Konsumen IKK233 (Consumer Behavior Class)


Department of Family and Consumer Science [www.ikk.fema.ipb.ac.id]

Faculty of Human Ecology [www.fema.ipb.ac.id]

Bogor Agricultural University [www.ipb.ac.id


Dosen:

Dr. Ir. Lilik Noor Yuliati, MFSA
Dr. Ir. Megawati Simanjuntak, MS
Ir. MD Djamaluddin, M.Sc
Ir. Retnaningsih, MS

Text Book:
Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen: Teori dan Penyerapan dalam Pemasaran. Edisi 2 Cetakan 1. Jakarta: PT Ghalia Indonesia

 

Assalamualaikum wr. wb

Haaii,,, My name's Irma Suryani. You can call me Irma. Saya lahir di Bogor, 15 Februari 1995. Saya anak ke-3 dari 6 bersaudara, Pendidikan yang telah saya tempuh yaitu TK Nurul Ihya, SDN Panaragan 1 Bogor, SMP Taruna Andigha Bogor, SMA Plus Bina Bangsa Sejahtera dan saat ini saya sedang melanjutkan pendidikan di tingkat yang lebih tinggi yaitu di Institut Pertanian Bogor (Bogor Agricultural University).  Tidak hanya itu, ketika saya masih berada di SMP saya pun mengikuti kursus bahasa inggris di LBPP LIA selama 2 tahun dan Bimbingan belajar (Bimbel) di Primagama ketika kelas 3 SMP. Saya juga memiliki banyak hobi diantaranya yaitu, olaraga (renang, jogging), mendengarkan musik, dan membaca novel.

Di Institut Pertanian Bogor saya mengambil Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) dengan program studi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembanguan. Saat ini saya sedang berada di tingkat 3 semester 5. Di semester 5 ini saya mengambil 24 sks yang terdiri dari 18 sks dari mayor dan 6 sks dari SC. Supporting Course (SC) yang saya ambil adalah Ekonomi Lingkungan dari departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan dan Perilaku Konsumen dari departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen. Saya memilih SC tersebut karena pertama, matakuliah ekonomi lingkungan ada kaitannya dan berhubungan dengan mayor. Kedua, saya memilih matakuliah perilaku konsumen karena banyak orang-orang yang sudah berpengalaman mengambil matakuliah tersebut mengatakan bahwa matakuliah tersebut santai, mudah dan dosennya pun asik. Hehhehehe :) . Selain itu saya mengambil SC karena sebagai syarat agar SKS saya terpenuhi, xxixixi :)

Saya ingin setelah saya lulus lalu menjadi seorang sarjana dan nama saya pun berubah menjadi Irma Suryani, SE saya ingin bekerja di Kementerian Keuangan, Allahuma Amin.. "Man Jadda Wa Jadda". Moto Hidupnya adalah Do Your Best at Any Moment That You Have!!

Pada Hari ini Jum'at, 11 September 2015 pukul delapan pagi sampai setengah sebelas saya kuliah Perilaku Konsumen di ruangan Gedung Kuliah A. Kuliah tersebut diberikan oleh Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc Sebenarnya mata kuliah perilaku konsumen ini atau biasa disingkat dengan perilkon tidak ada di program studi saya. Mata kuliah tersebut berada di program studi Ilmu Konsumen dan Keluarga. Saya mengambil mata kuliah tersebut sebagai Supporting Course (SC) agar SKS saya terpenuhi,, hhehehe,, :)

Pada perkuliahan di Jum'at pagi ini membahas tentang "Motivasi dan Kebutuhan"

Ada sedikit ringkasan tentang materi tersebut. Apakah yang kalian tahu tentang motivasi maupun kebutuhan???

"Motivation can be describe as driving force within individuals that impels them to action. This driving force is produce by state of tension, which exists as the result of an unfulfilled need" [Schiffman dan Kanuk 2010]

Dapat disimpulkan bahwa motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Kebutuhan sendiri muncul karena konsumen merasakan ketidaknyamanan (state of tension). Kebutuhan yang dirasakan konsumen (felt need) bisa dimunculkan oleh faktor diri konsumen sendiri (fisiologi), misalnya rasa lapar dan haus. Kebutuhan yang datang dari dalam diri seseorang disebut kebutuhan fisiologis atau biologis (innate needs) seperti makan, air, udara, pakaian, rumah, atau seks, atau sering juga disebut sebagai kebutuhan primer yaitu untuk mempertahankan hidup. Adapula kebutuhan sekunder atau kebutuhan yang diciptakan (acquired needs) adalah kebutuhan yang muncul sebagai reaksi konsumen terhadap lingkungan dan budaya, bersifat psikologis. Kebutuhan meliputi self-esteem, prestige, affection, power. 

Kebutuhan tersebut dapat dibedakan berdasarkan manfaat yang diharapkan dari pembeli dan penggunaan produk. Pertama, kebutuhan utilitarian yaitu kebutuhan yang mendorong konsumen membeli produk karena manfaat fungsional dan karakteristik objektif dari produk tersebut. Kedua, kebutuhan ekspresive atau hedonik yaitu kebutuhan yang bersifat psikologis seperti rasa puas, gengsi, emosi. 

Teori Kebutuhan
Menurut teori maslow, Dr. Abraham Maslow adalah seorang psikologi klinis yang memperkenalkan teori kebutuhan berjenjang yang dikenal sebagai Teori Maslow atau Hierarki Kebutuhan Manusia (Maslow's Hiererchy of Needs). Maslow mengemukakan lima kebutuhan manusia berdasarkan tingkat kepentingannya mulai dari tingkat yang paling rendah sampai tingkat yang paling tinggi yaitu, Physiological Needs (kebutuhan dasar manusia, untuk mempertahankan hidup), Safety Needs (kebutuhan perlindungan bagi fisik manusia), Social Needs (membutuhkan rasa cinta dari orang lain), Esteem Needs (kebutuhan untuk berprestasi), Need for Self-Actualization (keinginan dari individu untuk menjadikan dirinya sebagai orang yang terbaik sesuai dengan potensi yang dimilikinya)

Teori Motivasi McClelland
Teori ini menyatakan bahwa ada tiga kebutuhan dasar yang memotivasi seorang individu untuk berperilaku yaitu:
  1. Kebutuhan untuk sukses (needs for achievement), yaitu keinginan manusia untuk mencapai prestasi dan karir yang baik.
  2. Kebutuhan Afiliasi (needs for affiliation), yaitu keinginan manusia untuk membina hubungan dengan sesamanya.
  3. Kebutuhan Kekuasaan (needs for power), keinginan seseorang untuk bisa mengontrol lingkungannya.
Motivasi dan Strategi Pemasaran
  • Segmentasi, yaitu produk atau jasa yang dipasarkan bisa diarahkan untuk target pasar berdasarkan tingkat kebutuhan konsumen. Ini bisa dilakukan dengan membuat iklan yang berisi pesan mengenai kebutuhan konsumen yang bisa dipenuhi oleh produk atau jasa yang dipasarkan.
  • Positioning, yaitu citra produk atau jasa yang ingin dilihat oleh konsumen ataupun persepsi konsumen terhadap produk atau jasa.
Setelah dosen selesai memberikan materi, beliau pun memberikan tugas kepada mahasiswanya untuk berdiskusi tentang materi motivasi dan kebutuhan. Berikut adalah hasil diskusi dari kelompok kami,, :)

1. Apakah Strategi pemasaran suatu barang harus selalu melihat motivasi / perilaku dari konsumen,     atau sebaliknya? Ya, akan lebih baik memenuhi kebutuhan dari konsumen dan tau perilaku konsumen seperti apa, sehingga akan lebih mudah melakukan pemasaran ( Frama Nugraha)

2. Bagaimana cara kita menentukan dalam memasarkan produk untuk menggunakan strategi positioning atau segmentasi? Caranya adalah menentukan market / pasar dari produk kita tersebut sehingga kita bisa menyusuaikan strategi apa yang cocok dan dapat diterima dengan baik oleh konsumen, dan juga dengan memperhatikan jenis produk yang kita punya serta melihat kompetitor yang ada untuk menentukan memilih segmentasi atau pun positioning ( Hanif Fadillah )

3. Apa yang membedakan kebutuhan ego dengan aktualisasi diri sehingga aktualisasi diri itu memiliki tingkat yang lebih tinggi? Kebutuhan ego itu hanya sekedar keinginan untuk mencapai derajat tertinggi menjadi orang yang terbaik . sedangkan aktualisasi diri itu keinginan seseorang untuk mencapai derajat tertinggi dan menjadi orang yang terbaik dengan kemampuan yang dia miliki, jadi bukan hanya sekedar pencitraaan tetapi ada sebuah aktivitas yang menghasilkan sesuatu. Maka dari itulah aktualisasi diri menjadi derajat tertinggi dari kebutuhan menurut maslow ( Usy Thiarany )

4. Motivasi apa yang harus dimiliki agar seseorang tersebut tidak berlebihan dalam membeli suatu barang atau produk? Motivasi yang harus dimiliki seseorang agar tidak membeli barang berlebih adalah dengan memikirkan lebih dulu barang yang benar benar ingin dibeli dan setelah itu baru membelinya. Atau dengan cara tidak terburu – buru dalam membeli suatu barang ( M. A’lanasa Andika F )

5. Motivasi itu ada yang berasal dari factor internal maupun eksternal. Dari kedua factor motivasi tersebut, factor manakah yang lebih penting, factor internal atau factor eksternal? Mengapa? Setiap orang memiliki motivasi yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Sehingga menurut saya, factor yang lebih penting adalah factor internal. Karena motivasi internal itu ada pada dalam perasaan dan pikiran diri sendiri, sehingga akan memandang dirinya secara positif. Sebagai contoh, yaitu seseorang yang giat melakukan aktivitas belajar tanpa adanya motivasi dari luar dan orang tersebut ingin mencapai tujuan yang terkandung dalam perbuatan belajar tersebut, misalkan karena orang tersebut ingin mendapatkan pengetahuan. Tetapi jika seseorang tidak memiliki motivasi internal, perlu adanya motivasi eksternal. Misalnya seseorang tersebut termotivasi karena suatu bacaan yang memotivasi, lingkungan, ataupun mendapat dukungan dari orang tua maupun orang terdekat ( Irma Suryani )

6. Pada bab motivasi telah dijelaskan bahwa terdapat dua teori yang dikemukakan, yaitu Teori Kebutuhan Maslow dan Teori Motivasi McClelland. Jelaskan kedua teori terserbut? Teori Maslow mengemukakan kebutuhan manusia berdasarkan tingkat kepentingannya mulai dari yang paling rendah yaitu kebutuhan fisiologis sampai paling tinggi yaitu kebutuhan aktualisasi diri. Menurut Teori Maslow, manusia berusaha memenuhi kebutuhannya dari tingkat rendah terlebih dahulu sebelum memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi. Konsimen yang telah memenuhi kebutuhannya dari tingkat rendah terlebih dahulu sebelum memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi. Konsumen yang telah memenuhi kebutuhan dasarnya maka kebutuhan lainnya yang lebih tinggi akan muncul. Sedangkan Teori Motivasi McClelland menyatakan bahwa ada tiga kebutuhan dasar yang memotivasi seseorang individu untuk berperilaku, yaitu (1) kebutuhan untuk sukses yaitu keinginan manusia untuk mencapai prestasi, reputasi dan karir yang baik. (2) kebutuhan untuk afiliasi adalah keinginan manusia untuk membina hubungan dengan sesamanya, mencari teman yang bisa menerimanya, ingin dimiliki oleh orang-orang sekelilingnya, dan ingin memiliki orang-orang yang bisa menerimanya, dan (3) kebutuhan kekuasaan adalah keinginan seseorang untuk bisa mengontril lingkungannya termasuk mempengaruhi orang-orang sekelilingnya. Tujuannya adalah untuk bisa mempengaruhi, mengarahkan dan mengatur orang lain ( Dwi Yonanda Shavira )

7. Strategi apa yang paling baik digunakan antara positioning atau segmentasi? Strategi pemasaran yang paling baik digunakan adalah strategi positioning. Strategi positioning bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan citra produk atau jasa sehingga untuk awal pemasaran produk atau jasa tersebut bisa dipilih konsumen. Hal ini dikarenakan produk atau jasa tersebut memiliki citra yang menempel di konsumen. Berbeda dengan strategi pemasaran segmentasi, produk hanya di arahkan untuk target pasar tanpa meningkatkan citra produk atau jasa sehingga akan kurang menarik konsumen untuk mengkonsumsinya (Esti Pangestuningrum)

Sekian ringkasan dan hasil diskusi yang dapat saya tulis. Semoga bermanfaat. Amiin,,,:)

Wassalam,,,